RSS

Diabetes..?

Diabetes..?
kalimat itu yang langsung terlintas di otak ketika 3 tahun yang lalu gula darah saya mencapai 225 mg/dL. Padahal kadar gula darah normal sesudah makan hanya 140 mg/dL.
Saat itu yang saya rasakan adalah saya merasa badan ini kepanasan, padahal udara sejuk saat itu, dan juga rasa gatal yang tidak hilang walaupun digaruk ataupun diberi lotion penghilang gatal, ini terjadi di daeah punggung.

Tapi kalau melihat riwayat kesehatan di keluarga, tidak mengherankan jika saya akhirnya terdiagnosa menderita diabetes. Karena dari garis ibu dan bapak, dua2nya memang ada riwayat diabetes. Ayah saya kebetulan juga salah satu penderitanya. Dan karena penurunan gen diabetes ini secara menyilang (kalau ayah yang menderita diabetes, biasanya menurun ke anak perempuannya, begitu pula jika ibu yang menderita diabetes, biasanya menurun ke anak lelaki) jadi jangankan saya yang memang sudah kelebihan berat badan dari sejak remaja, adik saya yang berat badannya selalu normal itu pun gula darah nya cenderung tinggi.

Hal ini bisa terjadi di saat saya berumur 27th, saya akui karena saya memang tidak mengatur ketat pola makan saya. Saya tidak ada pantangan makanan, kecuali yang diharamkan oleh agama saya. Bahkan saya bisa mengatasi alergi saya terhadap seafood. Semua ini karena saya berfikir, kok rugi ya kalau saya tidak bisa menikmati makanan yang enak..? toh hidup cuma sekali..

Tapi akhirnya setelah terdiagnosa diabetes, saya mulai harus benar2 mengatur pola makan saya, kalau saya ingin bisa menikmati hidup lebih lama.. Mulai deh ada pantangan beberapa macam makanan dan juga jadi langganan minum obat setiap harinya :(

Ada hikmah dari setiap permasalahan, saya jadi lebih care sama diri sendiri, dan juga jadi lebih memperhatikan pola makan anak saya..karena dia anak lelaki, saya nggak mau kalau dia sampai terdiagnosa diabetes juga di umur yang masih muda..

Jadi, mommies, walaupun di keluarga anda mungkin tidak ada keturunan diabetes, tidak ada salahnya membiasakan diri untuk mengatur pola makan menjadi lebih sehat. Karena apa yang kita konsumsi hari ini, bisa jadi efeknya baru terasa di tahun-tahun ke depan..

Selamat mencoba hidup sehat

:)

Bully in school

Mommies pasti sudah pernah mendengar istilah bully kan?
Ini istilah yang ditujukan pada aksi perploncoan, atau seseorang yang mengganggu orang yang lemah.

Dulu saya tau nya aksi bully ini bisa terjadi pada masa SMP, SMA ataupun perkuliahan. Tapi ternyata anggapan saya itu salah. Karena saat anak saya masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) dia sudah di bully sama temannya yang fisiknya lebih besar. Fisik anak saya sebenarnya cukup..nggak terlalu besar dan nggak terlalu kecil.

Awalnya saya curiga, anak saya yang tadinya bersemangat ke sekolah, kok tau-tau enggan ke sekolah. Segala macam alasan dia ucapkan. Dari sakit perut, pusing, sampai dia minta mamanya untuk nemenin dan nungguin sepanjang dia sekolah. Padahal sudah lama dia tidak mau mamanya nunggu di sekolah.
Saya hanya mengantar dan jemput saja.

Akhirnya saya coba untuk menanyakan ke anak alasan sebenarnya yang bikin dia takut untuk ke sekolah. Awalnya dia nggak berani cerita, tapi saya pancing, dengan menanyakan apa gurunya galak sama dia.. apa ada pelajaran yang dia nggak bisa, apa dia bikin kesalahan jadi takut sekolah.. akhirnya sampai pada pertanyaan apa ada yang ganggu di sekolah, dia baru jawab..iya..

Dan pas saya tanya lebih lanjut, dia cerita kalau ada temannya yang suka minta makanan bekalnya dan juga minta uangnya.. dan kalau permintaan temannya itu nggak dituruti, dia suka dipukul atau ditendang sama temannya itu..
Keesokan harinya,saya temani anak ke sekolah,dan saya bicarakan ke gurunya mengenai hal ini..tapi respon dari gurunya ini sangat tidak sesuai dengan yang saya mau.
Gurunya hanya bilang..biasa lah bu namanya juga anak-anak.. mungkin dia cuma iseng dan bercanda..

Karena merasa tidak puas dengan jawaban gurunya, maka saya mencoba mencari tau tentang perilaku si bully tersebut ke orangtua murid yang lainnya.
Ternyata, bukan hanya anak saya saja yang di bully oleh si P ini. ada beberapa anak murid lain yang juga jadi korbannya. Bahkan adaorangtua yang sudah menemui ibu si P ini untuk memberitahukan kelakuan anaknya tersebut.. tapi orangtua tersebut juga kecewa, karena ibu si P hanya menganggap anaknya itu hanya iseng dan kelakuannya tidak membahayakan siapa pun..

Akhirnya saya pikir..lebih baik saya mempersiapkan anak saya cara untuk menghadapi si P ini, agar dia nggak di bully lagi..
Salah satunya saya memasukkan anak les Taekwondo. tapi anak saya beri penjelasan,bahwa ini digunakan untuk membela dirinya dan bukan untuk menyerang. Selain itu dengan les ini saya mengharapkan anak akan tumbuh rasa percaya dirinya.

Dan Alhamdulillah, sekarang anak saya lebih percaya diri dan tidak takut lagi menghadapi orang yang badannya lebih besar dari dirinya.
Yang terpenting sekarang dia tidak hanya diam dan ketakutan ketika bertemu si P.

:)

Jajanan sehat

Mommies,sering khawatir gak sih dengan cemilan/jajanan yang suka dikonsumsi anak saat diluar rumah..?
Menurut berita di antaranews.com 45 persen jajanan anak sekolah itu berbahaya dan bisa menimbulkan berbagai penyakit khususnya yang menyerang pencernaan anak, seperti diare.

Walaupun kita sudah membawakan bekal makanan ke anak, tapi terkadang anak tetap aja jajan.. mungkin karena tertarik dengan aroma, bentuk dan warna yang menarik ataupun karena melihat temannya makan jajanan tersebut..padahal jajanan tersebut mungkin bisa menimbulkan penyakit di kemudian hari..

Trus, mesti gimana biar anak nggak jajan sembarangan..?

Pertama-tama, coba tanyakan alasan anak, kenapa dia beli jajanan tersebut. Setelah dia menjelaskan, mommies coba beri pengertian ke anak kalau jajanan yang dipilihnya itu kurang baik untuk kesehatannya dan bisa bikin dia sakit.

Kemudian, arahkan anak untuk memakan bekal yang sudah dibawa dari rumah ataupun jika anak ingin jajan, anak harus bisa memilih jajanan mana yang lebih bersih dan lebih sehat.
Seperti yang saya contohkan ke anak, saya tidak bolehkan anak membeli jajanan gorengan yang biasanya dikasih saus sambal encer, yang berwarna oranye itu dan yang warnanya akan menempel di tangan.. tapi dia boleh beli jajanan yang berupa roti, biskuit ataupun susu.

Biasakan anak berangkat ke sekolah dengan perut yang penuh. Karena jika anak sudah sarapan dirumah, biasanya keinginan untuk jajan akan menurun.

Gorengan dan es












Gorengan dan es yang manis2 itu menu wajib saat buka puasa..khususnya kalau suami sempat buka puasa di rumah. (maklum, dengan segala kemacetan di Jakarta, suami sering nggak sempat buka puasa di rumah..seringnya di kantor atau di jalan pulang)

Padahal kedua makanan itu kalau dikonsumsi sering bisa bikin radang tenggorokan :( tapi ya demi suami tersayang, ya saya siapkan..

Karena kuatir kesehatan terganggu saat puasa ini, saya lebih memilih untuk membuat sendiri kedua makanan itu. Soalnya mommies tau sendiri kan, kalau gorengan yang di abang-abang itu, minyaknya biasanya kualitasnya sudah tidak bagus lagi, belum lagi kalau abang-abangnya curang dengan melelehkan sedikit plastik ke dalam minyak untuk menggorengnya, agar gorengannya jadi renyah dan nggak gampang melempem. (hal ini pernah dibahas di salah satu tv swasta).

Dan, es cendol, es campur, dan es-es lainnya itu juga banyak yang mengandung gula buatan, untuk menekan biaya produksi. Karena dengan gula buatan, biasanya hanya butuh sedikit untuk membuat rasa manisnya muncul, dibandingkan dengan rasa manis dari gula pasir biasa.

Memang membutuhkan waktu lebih untuk mempersiapkan kedua macam makanan ini, tapi ya itu tadi, daripada cari praktis tapi bikin sakit..?

Kalau kita bikin sendiri, kualitas dari bahan yang digunakan dan juga kebersihannya lebih bisa kita jaga.. lagipula nambah pahala juga kalau kita membuat semuanya dengan ikhlas.

:)

Menjaga kesehatan anak dalam perjalanan jauh




Nggak terasa ya sudah minggu ketiga puasa..sebentar lagi pasti banyak yang mau pulang kampung alias mudik.
Saya biasanya mudik ke Surabaya, Jawa Timur, tapi tahun ini suami inginnya lebaran di Jakarta aja.

Kalau mudik pasti banyak banget yang harus dipersiapkan,apalagi kalau masih ada anak balita.
Pengalaman saya mudik waktu anak masih balita itu, ada beberapa hal yang nggak boleh ketinggalan :

  • popok sekali pakai
  • obat-obatan
  • minyak kayu putih
  • bedak
  • susu
  • termos air panas
  • air mineral
  • mainan/boneka kesayangan
  • baju ganti
  • makanan ringan (sebaiknya jangan yang terlalu manis, karena bisa membuat mual) 
  • biskuit bayi
  • bubur instan
  • kantong plastik
yah kurang lebih seperti itu lah..yang biasanya saya kemas dalam tas backpack, biar gampang dibawa nya.

Selain dari perlengkapan yang harus disiapkan, kondisi fisik anak juga harus dipersiapkan agar selalu sehat selama perjalanan.
Berikut tips dari saya :
  • jangan buat anak terlalu capek sehari sebelum melakukan perjalanan
  • sebaiknya anak cukup tidur 
  • beri anak makan satu jam sebelum perjalanan agar perut tidak kosong dan menyebabkan kembung/masuk angin
  • gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat 
  • gunakan pakaian yang menyerap keringat
  • berikan minyak kayu putih di dada, punggung dan telapak kakinya agar anak tetap hangat (khususnya jika perjalanan pagi atau malam)
  • di kendaraan posisikan anak di tempat yang tidak langsung berhadapan dengan AC
semoga tips diatas berguna bagi mommies sekalian.

Have a safe trip :)

Welcome to Mommies HQ

Selamat datang mommy, bunda, ibu, mama..
apa pun panggilan buah hati anda kepada anda.. :)


Dengan blog ini saya ingin sharing info khususnya mengenai permasalahan seputar anak..


Semoga apa yang ada dalam blog ini bermanfaat bagi kita semua..


Kalau masih belum sempurna,harap dimaklumi karena saya pun masih belajar untuk menjadi ibu yang terbaik bagi anak saya..


Segala kritik dan masukan yang membangun sangat ditunggu agar Mommies HQ ini bisa lebih baik lagi..

Enjoy your visit :)