RSS

Bully in school

Mommies pasti sudah pernah mendengar istilah bully kan?
Ini istilah yang ditujukan pada aksi perploncoan, atau seseorang yang mengganggu orang yang lemah.

Dulu saya tau nya aksi bully ini bisa terjadi pada masa SMP, SMA ataupun perkuliahan. Tapi ternyata anggapan saya itu salah. Karena saat anak saya masih sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) dia sudah di bully sama temannya yang fisiknya lebih besar. Fisik anak saya sebenarnya cukup..nggak terlalu besar dan nggak terlalu kecil.

Awalnya saya curiga, anak saya yang tadinya bersemangat ke sekolah, kok tau-tau enggan ke sekolah. Segala macam alasan dia ucapkan. Dari sakit perut, pusing, sampai dia minta mamanya untuk nemenin dan nungguin sepanjang dia sekolah. Padahal sudah lama dia tidak mau mamanya nunggu di sekolah.
Saya hanya mengantar dan jemput saja.

Akhirnya saya coba untuk menanyakan ke anak alasan sebenarnya yang bikin dia takut untuk ke sekolah. Awalnya dia nggak berani cerita, tapi saya pancing, dengan menanyakan apa gurunya galak sama dia.. apa ada pelajaran yang dia nggak bisa, apa dia bikin kesalahan jadi takut sekolah.. akhirnya sampai pada pertanyaan apa ada yang ganggu di sekolah, dia baru jawab..iya..

Dan pas saya tanya lebih lanjut, dia cerita kalau ada temannya yang suka minta makanan bekalnya dan juga minta uangnya.. dan kalau permintaan temannya itu nggak dituruti, dia suka dipukul atau ditendang sama temannya itu..
Keesokan harinya,saya temani anak ke sekolah,dan saya bicarakan ke gurunya mengenai hal ini..tapi respon dari gurunya ini sangat tidak sesuai dengan yang saya mau.
Gurunya hanya bilang..biasa lah bu namanya juga anak-anak.. mungkin dia cuma iseng dan bercanda..

Karena merasa tidak puas dengan jawaban gurunya, maka saya mencoba mencari tau tentang perilaku si bully tersebut ke orangtua murid yang lainnya.
Ternyata, bukan hanya anak saya saja yang di bully oleh si P ini. ada beberapa anak murid lain yang juga jadi korbannya. Bahkan adaorangtua yang sudah menemui ibu si P ini untuk memberitahukan kelakuan anaknya tersebut.. tapi orangtua tersebut juga kecewa, karena ibu si P hanya menganggap anaknya itu hanya iseng dan kelakuannya tidak membahayakan siapa pun..

Akhirnya saya pikir..lebih baik saya mempersiapkan anak saya cara untuk menghadapi si P ini, agar dia nggak di bully lagi..
Salah satunya saya memasukkan anak les Taekwondo. tapi anak saya beri penjelasan,bahwa ini digunakan untuk membela dirinya dan bukan untuk menyerang. Selain itu dengan les ini saya mengharapkan anak akan tumbuh rasa percaya dirinya.

Dan Alhamdulillah, sekarang anak saya lebih percaya diri dan tidak takut lagi menghadapi orang yang badannya lebih besar dari dirinya.
Yang terpenting sekarang dia tidak hanya diam dan ketakutan ketika bertemu si P.

:)

0 comments:

Post a Comment